Memilih menjadi iPhone


posted by Eline on , ,

1 comment


Aku belum punya keduanya, baik IPhone maupun Blackberry. Alesannya belum tertarik (untuk menutupi alesan sebenernya - ga ada dana buat beli :p). Eh tapi bener lho, aku bukan orang yang gadget freak. Sejauh ini aku baru ganti handphone 2 kali. Nokia 2100 (2003-2007), digantikan sama LG 3G For All (2007-2009) karena udah suka hang, trus digantikan lagi sama Samsung Star (2009-Present) karena suamiku pengen mbeliin aja. Belom pengen ganti lagi, karena handphone ini masih sangat bagus, batere ok, ada filter poto yang ok, dan bisa menyimpan banyak sms. Tapi kalo ada yang kalap mau beliin 2 gadget itu buat aku, ya terpaksa aku terima dengan ikhlas.:haha:

Tapi kali ini aku sedang tidak akan ngebahas si gadget2 ini. Aku cuma mau mencoba mengkorelasikan hidupku dengan 2 gadget yang sedang bersaing ini. Kebetulan saat ini aku sedang diharuskan memilih, dan aku ingin bilang, aku memilih untuk menjadi sang Iphone.

Seperti aku tulis diatas, bahwa aku belom pernah punya 2 gadget itu, tapi aku udah pernah sedikit tau dari Iphone si Ayah Tengil dan BB kakak ipar dan temen2. Iphone, simple desain, layar besar. BB, terkoneksi dengan banyak orang sekaligus tidak sama sekali (mengerti kan maksudnya?). Dua-duanya punya daya tarik sendiri, dan dua-duanya sama-sama mahal. Tapi kalo aku mau punya, ga mungkin juga aku punya 2 gadget canggih itu bersamaan, bisa-bisa aku ga tidur, ga makan, dan ga ngurusin Algran hanya karena sibuk sama tu benda2. Nih aku bagi illustrasi lucu yang aku ambil dari sini


Gitu juga kalo Tuhan mau ngasih aku "jalan". Pasti aku musti milih satu, atau kalaupun aku milih keduanya, aku musti siap riweuh kaya si ayam diatas. Dan kalo musti milih, aku pengen idupku sesimple desain Iphone, sebanyak aplikasi di dalamnya, sukur2 udah retina display. hahah

-Maksudnya apa sih lin? ga ngerti deh gue, lo ngomong apaan.

Okey, jadi, aku diberi pilihan untuk stay at home atau tetap berkutat dengan desain warna-warni di kantor. Dan itu pilihan susah, setidaknya beberapa waktu yang lalu. Hingga kemudian, setelah itikharoh 4 kali, renungan 3 bulan, dan insight dari berbagai pihak, maka aku memilih untuk stay at home.

Hubungannya sama Iphone?

Menjadi stay-at-home-mom atau work-at-home-mom artinya mengabdikan diri pada segala tetek bengek (uuusss agak jorok bahasanya) rumah. iPhone adalah perumpamaan yang bagus buat aku. Aku ingin melakukan kerjaan rumah yang banyak itu dengan cara sesimple desain iPhone. Aku pengen bisa mengaplikasikan banyak hal seperti banyaknya aplikasi yang muat disimpen di iPhone. Aku pengen lebih 'touch-the-heart' seperti iPhone berinovasi finger-touch-screen. Menyentuh dengen kulit ujung jari, membutuhkan sensor panas tubuh, tidak dengan perantara stylus.

Aku juga pengen kaya iPhone yang punya teknologi retina display, yang bikin aku kliatan lebih kinclong, menampilkan "warna gambar" dengan lebih tajem, dan punya dpi(dot per inch) yang high-rest. Dengan aku dirumah mungkin aku bisa punya waktu buat dandan dan membahagiakan penglihatan si ayah tengil :p.

Jika aku memilih untuk di kantor, aku seperti memilih menjadi Blackberry, terhubung dengan banyak orang, sekaligus tidak terhubung dengan siapapun. Kaya orang yang sibuk BBM-an saat diajak ngobrol. Sibuk untuk klien, sibuk untuk manajemen, sibuk untuk tim. Sebelom ngantor, aku akan sibuk nyiapain susu buat Al, meres Asi buat Al, nyiapain MPASI buat Al, milihin barang2 terbaik buat Al, tapi ga tau kalo Al udah bisa duduk.

Aku juga ga pengen jika ternyata pilihanku buat tetep ngantor akan mengganggu kenyamanan orang lain, seperti BB memberikan bunyi bip..bip..bip di setiap notifikasi yang datang. Walaupun mungkin aku tidak akan keberatan jika aku yang akan disentuh pertama kali disetiap pagi (ehem), seperti orang2 yang akan mengecek BB-nya sebelum dan sebangun tidurnya.

Yah ini lah aku dengan pilihanku. Memilih menjadi full-time-mom buat Algran. Memilih menjadi side-kick nya Dendy Triadi. Memilih untuk menjadi seoran creative freelance. Memilih untuk menjadi crafter. Memilih untuk melayout home-made pancake. Memilih untuk mempunyai banyak aplikasi, seperti iPhone.

:siul:

1 comment

Leave a Reply

eh Lin, ceritamu itu...

Related Posts with Thumbnails