Satu tahun menjalani banyak hal berdua. Belajar dan masih terus belajar untuk mengenal dan memahami. Kadang acara nonton di malam minggu bisa jadi bahan perdebatan, hanya karena saya mengagumi sikap sang pria dan dia menganggap sang wanita bodoh dan ceroboh. Kadang ujian kejujuran bisa membuat saya "ngiris bawang". Tapi tak jarang sepotong es krim coklat bisa membuat Kami berbincang sampai pagi.
Kami memang belum punya balkon untuk melihat bintang. Belum juga punya tiket backpacker keliling Indonesia. Tapi bersyukur kami masih punya mata untuk melihat ke dalam sang hati. Bersyukur masih punya mulut untuk saling mengingatkan. Bersyukur masih punya iman untuk saling menjaga.
Kata orang, satu tahun berumah tangga masih manis yang dirasa. Tapi, jika boleh saya meminta, semoga Tuhan terus memberi hal-hal manis yang berbeda-beda di tahun-tahun mendatang. Yah, manusya hanya bisa berusaha dan berdoa kan.
Dan di Oktober ini, setelah Kami saling kecup kening sambil mengucap terimakasih untuk satu tahun pertama, setelah puding coklat sederhana di ulang tahunnya, kini kami malah harus pisah ranjang. Tidak ada lagi pillow talk menjelang tidur. Tidak tau lagi film baru di bioskop. Pelukan pagi hari pun sudah terlupakan.
Maafkan saya suamiku, saya telah jatuh cinta lagi.
Maafkan saya karena tak lagi menyiapkan sarapan pagi.
Maafkan saya tak lagi sempat berdandan rapi.
Maafkan saya lebih memilih menghabiskan waktu dengan pria baru ini.
Sayang saya padamu sebenarnya masih sama
Tapi pria ini begitu mempesona
Dia memenuhi pikiran dan hati saya
Ya, saya jatuh cinta padanya
Suamiku, aku harap kamu tetap sayang padaku
Meski wangi parfumku berganti bau susu
Aku harap kamu tak cemburu
Karena pria itupun sayang padamu
Jkt,31 oktober 2010
